Minggu, 12 November 2023

Apa itu relation pada ERD, Mengapa many-to-many tidak baik digunakan pada ERD

 

Apa itu relation pada ERD?

Basis data atau kerap disebut “database” merupakan kumpulan informasi yang disimpan secara sistematis dalam perangkat komputer sehingga dapat dicari dan diperiksa melalui suatu program komputer saat informasi tertentu sedang dibutuhkan.

Ketika mendokumentasikan data atau proses hingga menjadi database, kamu dapat meningkatkan pemahaman atas sistem tersebut dengan melihatnya dari beberapa perspektif.

Oleh karena itu, agar dapat menjadi sistem database yang rapi dan terstruktur, kamu membutuhkan Entity Relationship Diagram (ERD).  Entity-relationship diagram (ERD) merupakan sebuah model untuk menyusun database agar dapat menggambarkan data yang mempunyai relasi dengan database yang akan didesain.

Istilah dan Komponen Penyusun ERD

Diagram ER biasanya berhubungan langsung dengan diagram data flow untuk menampilkan konten data store. Ketiga hal tersebut dapat membantu memvisualisasikan bagaimana data saling terhubung dan berguna untuk mengonstruksi basis data relasional. Saat kamu ingin mulai membuat ERD, ada beberapa istilah umum dan komponen ERD yang perlu kamu pahami terlebih dulu.

Hal yang harus Anda lakukan sebelum mengetahui cara membuat entity relationship diagram adalah memahami beberapa komponen penyusunnya. Simak komponen penyusun ERD berikut ini.

1. Entitas

Kumpulan objek yang dapat diidentifikasikan secara unik atau saling berbeda. Biasanya, simbol dari entitas adalah persegi panjang. Selain itu, ada juga “Entitas Lemah” yang dilambangkan dengan gambar persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang lebih besar. Disebut entitas lemah karena harus berhubungan langsung dengan entitas lain sebab dia tidak dapat teridentifikasi secara unik.

2. Atribut

Komponen kedua dari ERD adalah atribut. Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Atribut kunci merupakan hal pembeda atribut dengan entitas. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips dan terbagi menjadi beberapa jenis:

    1. Atribut kunci (key): atribut yang digunakan untuk menentukan entitas secara unik. Contoh: NPWP, NIM (Nomor Induk Mahasiswa).
    2. Atribut simpel: atribut bernilai tunggal yang tidak dapat dipecah lagi (atomic). Contoh: Alamat, tahun terbit buku, nama penerbit.
    3. Atribut multinilai (multivalue): atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap entitas instan. Contoh: nama beberapa pengarang dari sebuah buku pelajaran.
    4. Atribut gabungan (composite): atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil dengan arti tertentu. Contoh: nama lengkap yang terbagi menjadi nama depan, tengah, dan belakang.
    5. Atribut derivatif: atribut yang dihasilkan dari atribut lain dan tidak wajib ditulis dalam diagram ER. Contoh: usia, kelas, selisih harga.


3. Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Gambar relasi diwakili oleh simbol belah ketupat. Relasi juga terbagi menjadi beberapa jenis:

    1. One to one: setiap entitas hanya bisa mempunyai relasi dengan satu entitas lain. Contoh: siswa dengan nomor induk siswa
    2. One to many: hubungan antara satu entitas dengan beberapa entitas dan sebaliknya. Contoh: guru dengan murid dan sebaliknya.
    3. Many to many: setiap entitas bisa mempunyai relasi dengan entitas lain, dan sebaliknya. Contoh: siswa dan ekstrakurikuler.

4. Garis

Garis yang menghubungkan antar atribut untuk menunjukkan hubungan entitas pada diagram ER.

Mengapa many-to-many tidak baik digunakan pada ERD?

Many-to-many relationship pada ERD tidak disarankan untuk digunakan karena dapat menyebabkan masalah dalam pengelolaan data. Beberapa masalah yang dapat terjadi antara lain:

  • Kesulitan dalam melakukan query data karena banyaknya tabel yang terlibat dalam relasi many-to-many.
  • Kesulitan dalam melakukan pembaruan data karena perubahan pada satu entitas dapat mempengaruhi banyak entitas lainnya.
  • Kemungkinan terjadinya duplikasi data karena banyaknya entitas yang terlibat dalam relasi many-to-many.

Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan relasi one-to-one atau one-to-many untuk menghindari masalah tersebut. Namun, jika memang diperlukan relasi many-to-many, dapat digunakan tabel penghubung (junction table) untuk mengelola relasi tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa itu Denormalisasi?

  * Pentingnya Melakukan Denormalisasi pada Perancangan Sistem Pembentukan struktur  database  merupakan hal yang penting dilakukan dalam pe...